Thomas Tuchel Beri Kepastian Untuk Foden di Timnas Inggris. Pagi 8 November 2025, pengumuman skuad timnas Inggris untuk kualifikasi Piala Dunia 2026 bikin heboh. Thomas Tuchel, pelatih baru yang ambil alih sejak musim panas, beri kepastian manis buat Phil Foden: gelandang Manchester City berusia 24 tahun itu resmi dipanggil kembali setelah absen dua laga internasional terakhir. “Phil punya peran sentral di tim ini, dan aku yakin ia bakal pimpin lini tengah kita,” kata Tuchel dalam konferensi pers kemarin. Panggilan ini datang pasca performa solid Foden di klub—tiga gol dan empat assist di Premier League musim ini—tapi juga di tengah keraguan soal friksi taktikal. Dengan laga lawan Serbia dan Albania pekan depan, ini jadi sinyal Tuchel ingin bangun skuad seimbang tanpa drama. Bagi Foden, yang lagi di puncak karir, ini peluang emas. Apa cerita di baliknya? MAKNA LAGU
Latar Belakang Absen Foden: Cedera dan Adaptasi Taktikal: Thomas Tuchel Beri Kepastian Untuk Foden di Timnas Inggris
Absen Foden dari skuad Tuchel bukan kejutan total, tapi tetap bikin fans kecewa. Sejak pelatih Jerman itu pegang kendali, Foden duduk di pinggir untuk laga September dan Oktober—pertama kalinya sejak debutnya di timnas usia 19 tahun. Alasan utama? Cedera ringan betis pasca-Euro 2024 yang bikin ia absen tiga minggu, ditambah kelelahan dari jadwal padat di City. Ia main 55 laga tahun lalu, termasuk final Liga Champions, yang bikin manajemen Inggris was-was soal overwork. Tuchel, yang terkenal ketat soal rotasi, pilih lindungi talenta ini daripada ambil risiko cedera panjang.
Ada juga isu taktikal halus. Foden, yang biasa main sebagai playmaker bebas di City, harus adaptasi jadi winger kanan di skuad Inggris yang lebih struktural. Di laga uji coba terakhir lawan Skotlandia, absennya bikin lini serang kurang variatif—hanya satu assist dari seluruh tim. Media ramai spekulasi, tapi Tuchel tetap tenang: “Bukan hukuman, tapi cara kami bangun fondasi kuat.” Foden respon matang lewat postingan pribadi, bilang ia paham keputusan itu dan fokus pulih. Kini, dengan kondisi prima—ia starter di lima laga City terakhir—absen itu terasa seperti jeda yang malah bikin ia lebih tajam. Panggilan ini juga ikut John Stones dan Nico O’Reilly dari City, tunjukkan Tuchel tak ragu andalkan talenta biru.
Kepastian Tuchel: Recall sebagai Komitmen Jangka Panjang: Thomas Tuchel Beri Kepastian Untuk Foden di Timnas Inggris
Pengumuman kemarin jadi titik balik. Tuchel tak cuma masukkan Foden ke skuad 26 nama—ia juga janjikan peran spesifik: starter di kedua laga kualifikasi. “Phil bukan pelengkap, tapi pusat kreativitas kami. Ia bakal punya menit besar untuk tunjukkan visi dan energinya,” tegas Tuchel. Ini beda dengan pendekatan pendahulunya yang sering geser Foden ke posisi tidak alami. Tuchel rencanakan formasi 4-3-3 di mana Foden duet dengan Declan Rice di midfield, bebas ciptakan peluang—manfaatkan dribel rata-ratanya 2,8 per laga dan akurasi umpan 85 persen di level klub.
Recall ini juga libatkan Jude Bellingham, tapi Foden jadi sorotan utama karena absennya lebih kontroversial. Tuchel sebut diskusi langsung dengan pelatih City minggu lalu, di mana ia janjikan rotasi minimal 75 persen menit bermain di internasional ke depan. Ini krusial buat Foden yang lagi negosiasi perpanjangan kontrak—performa timnas bisa naikkan statusnya sebagai bintang utama. Tapi Tuchel tambah nada tegas: “Tempat aman selama ia fit dan lapar. Inggris butuh pemimpin seperti Phil.” Pesan itu jadi kepastian sekaligus dorongan, tunjukkan Tuchel ciptakan budaya di mana Foden harus saingi nama seperti Bukayo Saka dan Cole Palmer.
Implikasi untuk Foden dan Evolusi Timnas Inggris
Kepastian ini buka peluang besar buat Foden. Di usia 24, ia lagi di fase matang: PFA Player of the Year kandidat tahun lalu, dan kini bisa jadi jantung serangan Tuchel era. Laga lawan Serbia pekan depan jadi tes awal—ia diprediksi ciptakan overload di sayap kanan untuk eksploitasi kelemahan lawan yang fisik. Sukses di sini bisa angkat moral Inggris yang sudah kuat di kualifikasi tapi butuh variasi jelang 2026. Bagi Foden, ini kesempatan balas absen sebelumnya; ia bilang ingin “kontribusi lebih dari sekadar assist, tapi pimpin tim menang.”
Lebih luas, langkah Tuchel soroti perubahan timnas Inggris. Dengan skuad muda—rata-rata usia 23 tahun—pelatih ini bangun tim tak lagi bergantung satu-dua nama. Foden jadi simbol: pemain lokal yang lahir di Stockport, wakili akar Premier League. Tapi ada tantangan—jadwal gila bisa bikin cedera kambuh, apalagi City punya tuntutan tinggi. Tuchel sudah koordinasi dengan Pep untuk atur beban, janji recovery ekstra pasca-internasional. Jika Foden adaptasi, ini bisa jadi blueprint skuad juara Piala Dunia; kalau enggak, absen lagi mungkin jadi pelajaran keras. Plus, pemanggilan Alex Scott dari Bournemouth tunjukkan Tuchel suka campur talenta muda, bikin Foden harus jaga performa.
Kesimpulan
Thomas Tuchel beri kepastian tegas buat Phil Foden: jersey timnas Inggris miliknya, asal ia buktiin setiap laga. Recall ini bukan cuma panggilan, tapi komitmen bangun skuad di mana Foden jadi motor kreatif, bukan cadangan. Di tengah absen sebelumnya dan tekanan karir, langkah ini bisa jadi loncatan besar buat gelandang itu ke level dunia. Bagi Inggris, sukses di kualifikasi November ini ukur visi Tuchel seberapa solid. Foden siap? Sudah saatnya—dan dunia tunggu ia nyalakan api Three Lions. Pekan depan, stadion bakal jadi saksi cerita baru.
