MU Sulit Untuk Mendapatkan Pemain Sedangkan Liverpool Panen. Bursa transfer pemain sepak bola musim panas 2025 menjadi cerminan kontras antara dua raksasa Inggris, Manchester United dan Liverpool. Sementara Liverpool berhasil mendatangkan pemain-pemain top seperti Florian Wirtz dan Jeremie Frimpong untuk memperkuat skuat mereka, Manchester United menghadapi kesulitan besar dalam merekrut target utama mereka. United, yang finis di posisi 15 pada musim lalu—hasil terburuk sejak era degradasi 1973/1974—berjuang untuk menarik pemain berkualitas tinggi karena keterbatasan finansial dan absennya kompetisi Eropa. Artikel ini mengulas tantangan yang dihadapi United, keberhasilan Liverpool di bursa transfer, dan dampaknya bagi kedua klub di musim 2025/2026.
Kesulitan Manchester United di Bursa Transfer
Manchester United, di bawah asuhan pelatih baru Ruben Amorim, berambisi untuk membangun kembali skuat setelah musim yang mengecewakan. Namun, upaya mereka untuk mendatangkan pemain seperti Bryan Mbeumo dari Brentford dan Nicolas Jackson dari Chelsea terhambat oleh masalah finansial. United telah menghabiskan dana besar untuk merekrut Matheus Cunha dan Diego Leon, namun negosiasi untuk Mbeumo tersendat karena Brentford mematok harga 70 juta poundsterling, jauh di atas tawaran United sebesar 55 juta poundsterling. Selain itu, minat terhadap Jackson terkendala oleh valuasi Chelsea yang mencapai 70 juta poundsterling, sebuah angka yang sulit dipenuhi mengingat utang klub yang meningkat hingga 232 juta poundsterling.
Situasi diperparah dengan kesulitan United untuk melepas pemain yang tidak masuk rencana Amorim, seperti Marcus Rashford, Alejandro Garnacho, dan Jadon Sancho. Gaji tinggi para pemain ini, seperti Rashford yang mencapai 300.000 poundsterling per pekan, membuat klub peminat ragu untuk mengajukan tawaran permanen. Akibatnya, United terpaksa mengandalkan pinjaman, seperti Rashford ke Barcelona, yang tidak memberikan suntikan dana signifikan. Ketiadaan kompetisi Eropa juga mengurangi daya tarik United bagi pemain top, yang lebih memilih klub dengan jaminan bermain di Liga Champions.
Keberhasilan Liverpool di Pasar Transfer
Sebaliknya, Liverpool tampil sebagai salah satu klub paling aktif dan sukses di bursa transfer. Di bawah kepemimpinan Arne Slot, The Reds menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen seharga 117 juta euro, ditambah Jeremie Frimpong seharga 40 juta euro. Wirtz, gelandang serang berusia 22 tahun, dianggap sebagai investasi jangka panjang untuk menggantikan Mohamed Salah di masa depan, dengan catatan 93 persentil untuk aksi menciptakan peluang dan umpan progresif. Frimpong, dengan kemampuan menyerang sebagai bek sayap, melengkapi sistem 4-2-3-1 Slot yang menekankan serangan cepat.
Liverpool juga dikaitkan dengan Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt dalam kesepakatan senilai 70 juta poundsterling, menambah kedalaman lini serang mereka. Keberhasilan ini didukung oleh stabilitas finansial klub dan daya tarik bermain di Liga Champions, di mana Liverpool tampil impresif musim lalu. Selain itu, Liverpool mampu mempertahankan pemain kunci seperti Virgil van Dijk dan Salah, meskipun kehilangan Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid. Strategi transfer mereka yang cerdas, dengan fokus pada pemain muda dan berpengalaman di Premier League, menjadikan Liverpool sebagai kandidat kuat untuk gelar musim ini.
Faktor Penentu dan Implikasi: MU Sulit Untuk Mendapatkan Pemain Sedangkan Liverpool Panen
Perbedaan utama antara kedua klub terletak pada perencanaan dan fleksibilitas finansial. Liverpool, dengan manajemen yang terstruktur di bawah Fenway Sports Group, mampu menyeimbangkan pembelian besar dengan penjualan strategis, seperti Alexander-Arnold, yang menghasilkan dana meski dalam jumlah kecil. Sebaliknya, United terkendala oleh utang dan gaji pemain yang membengkak, membatasi ruang gerak mereka di pasar transfer. Selain itu, reputasi United sebagai klub dalam transisi membuat pemain ragu, terutama ketika dibandingkan dengan Liverpool yang menawarkan stabilitas dan peluang juara.
Bagi United, kegagalan mendatangkan pemain kunci bisa memperpanjang masa sulit mereka, terutama dengan target realistis finis di posisi lima besar, seperti yang diungkapkan Amad Diallo. Sementara itu, Liverpool, dengan tambahan Wirtz dan Frimpong, berada di posisi yang kuat untuk menantang gelar Liga Inggris dan bersaing di Liga Champions.
Kesimpulan: MU Sulit Untuk Mendapatkan Pemain Sedangkan Liverpool Panen
Kontras antara Manchester United dan Liverpool di bursa transfer musim panas 2025 mencerminkan perbedaan dalam manajemen dan daya tarik klub. United, yang terhambat oleh masalah finansial dan gaji tinggi pemain, kesulitan merekrut target utama seperti Mbeumo dan Jackson, sementara Liverpool sukses mendatangkan bintang seperti Wirtz dan Frimpong untuk memperkuat skuat mereka. Keberhasilan Liverpool menunjukkan pentingnya perencanaan strategis dan stabilitas finansial, sementara United harus segera menyelesaikan masalah internal untuk kembali bersaing. Musim 2025/2026 akan menjadi ujian besar bagi United untuk bangkit, sementara Liverpool berpeluang menuai hasil dari panen transfer mereka di panggung domestik dan Eropa.