Inter Milan Bungkam Como Dengan 4 Gol. Serie A pekan ke-14 ditutup dengan kemenangan telak Inter Milan atas Como 4-0 di Stadio Giuseppe Meazza, San Siro, pada Sabtu malam, 6 Desember 2025. Nerazzurri, di bawah pelatih Cristian Chivu yang baru sejak Juni lalu, tunjukkan dominasi total dengan gol dari Lautaro Martínez di menit ke-22, Marcus Thuram brace di menit ke-45 dan 68, serta penutup manis dari Nicolò Barella di menit ke-82. Kemenangan ini bawa Inter naik ke peringkat ketiga klasemen dengan 28 poin dari 14 laga, unggul tiga dari Como yang turun ke posisi kelima. Bagi Chivu, eks bek legendaris Inter dan pemenang treble 2010, ini jadi tiga poin krusial jelang laga Liga Champions kontra Real Madrid Rabu depan. Como, yang promosi musim lalu di bawah Cesc Fàbregas, tampil gigih tapi takluk di depan 70 ribu penonton tuan rumah yang bergemuruh. INFO TOGEL
Jalannya Pertandingan yang Dominan: Inter Milan Bungkam Como Dengan 4 Gol
Inter Milan langsung kuasai permainan sejak peluit awal. Dengan formasi 3-5-2 khas Chivu, skuad ini tekan tinggi dan ciptakan peluang cepat. Gol pertama lahir di menit ke-22: umpan terobosan Hakan Çalhanoğlu dari lini tengah rebut Lautaro Martínez, yang lewati dua bek sebelum tembak keras ke pojok kanan kiper Como. Skor 1-0 bikin Como mundur, tapi Inter tak kasih napas—penguasaan bola 65 persen di babak pertama. Menjelang turun minum, Marcus Thuram samakan rekor hat-trick karirnya dengan gol kedua: sundulan dari corner Henrikh Mkhitaryan di menit ke-45, bikin 2-0. Babak kedua, Como coba bangkit lewat serangan balik, tapi pertahanan Inter yang dipimpin Alessandro Bastoni solid—hanya satu tembakan on target lawan. Thuram tambah gol ketiga di menit ke-68 via assist Denzel Dumfries, angkat skor 3-0. Penutup datang dari Barella, yang cetak gol solo dengan tembakan jarak jauh di menit ke-82, tutup pesta 4-0. Como, dengan 11 tembakan tapi nol gol, akhiri laga dengan possession 35 persen.
Performa Pemain Kunci Inter: Inter Milan Bungkam Como Dengan 4 Gol
Lautaro Martínez lagi-lagi jadi algojo, cetak gol keenamnya musim ini dan pimpin daftar top skor Inter dengan 10 gol semua kompetisi. Striker Argentina ini, yang perpanjang kontrak hingga 2029, tunjukkan insting tajam di kotak penalti—ia juga ciptakan dua peluang besar untuk Thuram. Marcus Thuram, winger Prancis berusia 28 tahun, curi perhatian dengan brace-nya; ini gol keempat dan kelima musim ini, bukti adaptasinya di skuad Chivu yang andalkan transisi cepat. Barella, kapten gelandang, tak hanya cetak gol tapi juga kuasai lini tengah dengan 92 persen akurasi umpan dan dua tackle krusial. Çalhanoğlu beri kreativitas dengan dua assist, sementara Dumfries solid di sayap kanan. Chivu puji skuad: “Kami main kompak, tapi masih ada ruang perbaiki finishing.” Di sisi Como, Fàbregas akui kekalahan: “Inter terlalu tajam, kami butuh lebih sabar di depan.”
Dampak pada Klasemen dan Musim Inter
Kemenangan ini teguhkan posisi Inter di papan atas Serie A, dengan rekor kandang sempurna: enam menang dari enam laga, cetak 18 gol dan kebobolan nol. Ini laga ke-14 tanpa kekalahan di semua kompetisi sejak September, termasuk perempat final Liga Champions. Como, yang start kuat dengan lima kemenangan awal, kini turun ke posisi kelima dengan 25 poin—kekalahan ini jadi yang ketiga musim ini, rentan lepas dari zona Eropa. Bagi Inter, tiga poin ini beri napas jelang jadwal padat: setelah Real Madrid, mereka hadapi Juventus di Coppa Italia. Chivu, yang naik dari tim Primavera, tunjukkan filosofi mirip Simone Inzaghi—kerja keras dan kontinuitas—dengan kontrak hingga 2027. Ini juga momentum bagi Lautaro, yang dikabarkan diminati klub Spanyol, untuk bukti nilai dirinya di Nerazzurri.
Kesimpulan
Inter Milan bungkam Como 4-0 dengan performa meyakinkan, bukti skuad Chivu siap tantang dominasi Serie A. Dari gol Martínez hingga pesta Thuram, laga ini tunjukkan kekuatan lini depan yang haus trofi. Bagi Como, kekalahan jadi pelajaran adaptasi di level atas, sementara Inter perkuat ambisi scudetto kedua berturut-turut. Di San Siro yang penuh gairah, malam ini jadi pengingat: Nerazzurri tak hanya juara bertahan, tapi juga pemburu gelar abadi. Musim 2025-2026 masih panjang, tapi dengan ritme seperti ini, Inter punya peluang besar angkat trofi lagi—asal jaga konsistensi di depan.
