Inggris dan Wales Siap Mengukir Sejarah di Euro 2025. Turnamen Euro 2025 telah tiba, dan dua tim Britania Raya, Inggris dan Wales, berada di garis start dengan persiapan yang intensif dan ambisi yang berbeda namun sama-sama membara. Inggris, sebagai juara bertahan, bertekad untuk mempertahankan mahkota, sementara Wales siap mengukir sejarah sebagai debutan di panggung akbar sepak bola wanita Eropa. Kedua tim telah melalui fase persiapan yang matang, menghadapi tantangan masing-masing demi mencapai performa puncak. BERITA LAINNYA
Timnas wanita Inggris, yang dikenal sebagai Lionesses, telah menyelesaikan fase persiapan mereka dengan sangat gemilang. Sebuah kemenangan telak 7-0 atas Jamaika dalam pertandingan uji coba terakhir menjadi penutup yang sempurna, memberikan suntikan moral yang besar bagi skuad Sarina Wiegman. Dalam pertandingan tersebut, Wiegman menurunkan kekuatan penuh, sengaja untuk menyimulasikan kondisi turnamen dan memastikan bahwa pola permainan tim akan tetap solid.
Penampilan kolektif dan individu para pemain berhasil memukau sang pelatih, menunjukkan kesiapan mereka untuk menghadapi tantangan di depan. Namun, persiapan kali ini sedikit berbeda dari turnamen sebelumnya, dengan waktu lebih sempit antara akhir musim domestik dan dimulainya Euro. Meskipun demikian, tim Inggris juga tetap fokus pada pendekatan dan cara bermain mereka.
Ada beberapa pemain baru yang diintegrasikan ke dalam skuad senior, namun ada pula kabar perpisahan dengan asisten pelatih jangka panjang Wiegman, Arjan Veurink, yang akan meninggalkan tim setelah turnamen. Selain itu, kondisi kebugaran Lauren James menjadi perhatian, mengingat minimnya menit bermainnya setelah cedera hamstring. Di sisi lain, Wales memasuki Euro 2025 dengan status yang sangat istimewa dan ini adalah penampilan pertama mereka di turnamen mayor.
Di bawah asuhan pelatih bertangan dingin Rhian Wilkinson, tim yang aatu ini telah menunjukkan semangat juang dan keberanian yang luar biasa. Wilkinson menegaskan bahwa Wales tidak hanya datang untuk berpartisipasi, melainkan untuk bersaing dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Sebagai tim dengan peringkat terendah di grup mereka, Wales sepenuhnya merangkul status underdog ini, menjadikannya motivasi tambahan untuk mengejutkan lawan-lawan mereka.
Persiapan Wales juga tak kalah serius. Mereka menjalani sesi aklimatisasi yang intensif di Portugal, berlatih keras di tengah suhu panas mencapai 31-33°C untuk menyesuaikan diri dengan kondisi fisik yang menuntut di turnamen. Kabar baiknya, seluruh pemain dalam skuad Wales berada dalam kondisi fit, termasuk Hayley Ladd yang sebelumnya absen dalam pertandingan melawan Prancis.
Semangat tim sangat tinggi, dengan kapten Wales yang menyatakan bahwa keinginan untuk mengalahkan Inggris sudah “mengalir dalam darah dan DNA” mereka. Pertandingan antara Inggris dan Wales menjadi salah satu laga yang paling dinantikan di fase grup Euro 2025. Kedua tim dijadwalkan saling berhadapan pada Minggu, 13 Juli, pukul 8 malam BST di Arena St Gallen, Swiss.
Bagi Inggris, kemenangan di laga ini akan memastikan mereka melangkah ke babak perempat final. Sementara itu, jalan Wales untuk bisa lolos dari fase grup tentunya akan jauh lebih menantang. Mereka membutuhkan kemenangan setidaknya dengan selisih empat gol, di samping hasil positif dari pertandingan lainnya antara Prancis dan Belanda, untuk dapat melangkah ke babak gugur.
Pelatih dan kapten Wales secara strategis mencoba menempatkan tekanan pada Inggris, dengan menyatakan bahwa “semua tekanan ada pada Inggris,” sebuah taktik yang mungkin bertujuan untuk mengurangi beban di pundak mereka sendiri. Pertandingan yang satu ini tidak hanya akan menjadi ujian taktik dan keterampilan saja, akan tetapi juga akan menjadi pertarungan emosi dan sejarah.
Kesimpulan: Inggris dan Wales Siap Mengukir Sejarah di Euro 2025
Bagi Wales, ini adalah kesempatan emas untuk menulis babak baru dalam sejarah sepak bola mereka dan menginspirasi para generasi muda. Sementara bagi Inggris, ini adalah langkah krusial dalam misi mempertahankan gelar dan menegaskan dominasi mereka di sepak bola wanita Eropa.