7 Dec 2025, Sun

Dasar Bertahan Sepak Bola Dengan Posisi Tubuh Benar

dasar-bertahan-sepak-bola-dengan-posisi-tubuh-benar

Dasar Bertahan Sepak Bola Dengan Posisi Tubuh Benar. Bertahan bukan soal siapa paling keras tackle, tapi siapa paling pintar membaca dan mengontrol ruang. Bek terbaik dunia seperti Virgil van Dijk, Rúben Dias, atau Sergio Ramos jarang terlihat “berantem” karena mereka sudah menang sebelum kontak terjadi. Semua berawal dari posisi tubuh yang benar. Jika posisi salah, kamu akan selalu telat, mudah dilewati, dan tim kebobolan. Artikel ini fokus pada dasar-dasar pertahanan individu yang paling mendasar, langsung bisa dipraktikkan di latihan sore ini. INFO SLOT

Postur Tubuh “Low & Sideways” yang Wajib: Dasar Bertahan Sepak Bola Dengan Posisi Tubuh Benar

Posisi bertahan ideal disebut “side-on stance”:

  • Badan menghadap sedikit menyamping (45 derajat) ke arah penyerang.
  • Lutut ditekuk dalam, pusat gravitasi rendah (seperti sedang duduk di kursi rendah).
  • Kaki terbuka selebar bahu, satu kaki sedikit di depan (kaki “jockey”).
  • Tangan satu terbuka untuk keseimbangan, satu lagi siap dorong bahu lawan jika perlu. Keuntungan: kamu bisa bergerak ke kiri-kanan dengan cepat tanpa memutar badan, dan tetap siap menutup ruang tembak atau umpan. Latihan: berdiri side-on di depan cermin 2 menit setiap hari sampai otot terbiasa.

Jarak dan Timing Jockeying (Delaying): Dasar Bertahan Sepak Bola Dengan Posisi Tubuh Benar

Jangan langsung nyelonong tackle. Tujuan utama bertahan adalah “delay” – tunda serangan sampai bantuan datang.

  • Jarak ideal: 1–1,5 meter dari penyerang (jarak tangan terulur).
  • Gerakan kecil cepat (shuffle step) ke samping), bukan lari mundur.
  • Paksa penyerang ke sisi lemahnya atau ke arah rekan setim.
  • Mata selalu di bola, bukan di kaki atau badan lawan (ini rahasia besar). Drill klasik: 1 lawan 1 di kotak 10×10 meter. Bek hanya boleh jockey (dilarang tackle) selama 8 detik. Jika penyerang keluar kotak = bek menang. Akurasi posisi naik drastis dalam seminggu.

Tiga Jenis Tackle Dasar dan Kapan Menggunakannya

  1. Poke tackle – gunakan ujung kaki untuk colek bola saat penyerang lengah. Risiko rendah, paling aman.
  2. Block tackle – saat penyerang lambat, gunakan bagian dalam kaki untuk “blok” bola bersamaan dengan kaki lawan.
  3. Slide tackle – hanya sebagai pilihan terakhir, lakukan dari samping (bukan dari belakang), badan tetap rendah, kaki lurus, langsung berdiri kembali. Aturan emas: kalau ragu, jangan tackle. Lebih baik delay 2–3 detik daripada kasih penalti atau kartu merah. Latihan: pasang 5 cone, penyerang dribbling lurus, bek latihan poke tackle tanpa menyentuh kaki lawan.

Membaca Bahasa Tubuh Penyerang

Bek hebat selalu “membaca” dulu:

  • Penyerang menunduk = mau dribbling.
  • Penyerang lihat ke samping = mau umpan.
  • Penyerang angkat bahu = mau tembak. Latih ini dengan “shadow defending”: penyerang bergerak bebas tanpa bola, bek ikuti gerakan hanya berdasarkan bahasa tubuh. Setelah terbiasa, tambah bola. Dalam sebulan, kamu akan terasa “baca pikiran” lawan.

Kesimpulan

Bertahan yang baik 90 % adalah posisi tubuh rendah, mata di bola, dan kesabaran. Kuasai side-on stance, jarak jockeying, dan timing tackle—maka kamu akan jauh lebih sulit dilewati. Pemain seperti Van Dijk bisa bertahan “bersih” karena semua dasar ini sudah jadi otot memory. Mulai besok, lupakan slide tackle heroik dulu, fokus 20 menit hanya jockeying dan poke tackle setiap latihan. Hasilnya? Lawan frustrasi, pelatih senang, dan tim kebobolan lebih sedikit. Pertahanan yang solid selalu dimulai dari postur yang benar—bukan dari tenaga atau nyali besar.

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *