13 Nov 2025, Thu

Barcelona Masih Mencetak Gol Meskipun Kalah Lawan PSG

barcelona-masih-mencetak-gol-meskipun-kalah-lawan-psg

Barcelona Masih Mencetak Gol Meskipun Kalah Lawan PSG. Malam di Estadi Olímpic Lluís Companys jadi saksi perjuangan sengit di babak penyisihan Liga Champions 2025/2026. Barcelona kalah 1-2 dari Paris Saint-Germain pada 1 Oktober 2025, tapi di balik kekalahan itu, serangan Blaugrana tetap menyala terang. Gol Ferran Torres di menit ke-19 jadi bukti ketajaman lini depan Hansi Flick, meski akhirnya PSG comeback lewat Senny Mayulu dan Gonçalo Ramos di injury time. Ini laga kedua Barca di grup, setelah kemenangan tipis atas Young Boys, dan hasil ini tinggalkan rasa getir campur optimis. Meski kehilangan tiga poin krusial, kemampuan mencetak gol tunjukkan Barca belum pudar sebagai tim penyerang murni. Di tengah start LaLiga yang solid, kekalahan ini jadi pelajaran, tapi juga pengingat: serangan mereka masih jadi senjata utama. Mari kita bedah bagaimana Barca tetap gigit jari lawan meski akhirnya tersungkur. BERITA BOLA

Performa Serangan Barcelona yang Tak Terkalahkan: Barcelona Masih Mencetak Gol Meskipun Kalah Lawan PSG

Serangan Barcelona di laga ini seperti pesta api yang nyaris membakar PSG. Dari menit awal, Hansi Flick terapkan pressing tinggi yang khas, dan hasilnya langsung terbayar. Lamine Yamal, wonderkid 17 tahun, jadi kunci: ia dribel melewati dua bek PSG sebelum umpan ke Pedri, yang lalu set up Ferran Torres untuk finis dingin ke pojok kiri gawang Donnarumma. Gol ini bukan kebetulan—Torres kini punya rekor 45 gol beruntun di kompetisi klub, angka yang bikin ia jadi andalan tak tergantikan. Yamal sendiri hampir cetak gol di menit ketiga, tapi tembakannya melebar tipis.

Bukan cuma Torres; Dani Olmo tambah warna dengan dua peluang emas. Satu tembakan jarak jauhnya deflection tapi masih diblok Achraf Hakimi, sementara yang lain paksa Donnarumma kerja keras. Statistik babak pertama tunjukkan dominasi: Barca kuasai bola 62 persen, ciptakan 12 tembakan (lima on target), dan xG 1,4—angka yang seharusnya bikin skor lebih lebar. Olmo, yang gabung musim panas, sudah kontribusi tiga assist musim ini, dan chemistry-nya dengan Yamal bikin lini depan PSG kewalahan. Bahkan Robert Lewandowski, meski diam di skor, menang delapan duel udara dan ciptakan ruang untuk rekan. Ini bukti: meski kalah, serangan Barca tetap tajam, rata-rata 2,1 gol per laga di semua kompetisi sejauh ini.

Comeback PSG dan Celah Pertahanan Barcelona

PSG tak tinggal diam, dan comeback mereka jadi mimpi buruk Barca. Setelah unggul 1-0, Blaugrana lengah di menit 38: intersepsi lemah Pau Cubarsí biarkan Senny Mayulu, gelandang muda 19 tahun, finis tenang dari jarak dekat. Babak kedua, PSG naikkan tempo di bawah Luis Enrique, dengan Hakimi dominasi sayap kanan—ia ciptakan tiga peluang, termasuk umpan silang krusial untuk gol Ramos di menit 90+3. Ramos, yang masuk sebagai sub, ubah pertandingan dengan instingnya, tendang bola liar ke gawang setelah tekanan panas.

Celah pertahanan Barca jadi sorotan: Ronald Araujo dan Cubarsí, duo muda, kesulitan lawan kecepatan Bradley Barcola, sementara Jules Koundé diganggu crossing Hakimi. Barca kebobolan dua gol dari set-piece dan transisi, tren buruk yang sudah ke-12 musim ini. Flick akui pasca-laga: “Kami bagus menyerang, tapi harus lebih solid di belakang.” PSG, meski absen Dembélé dan Kolo Muani, tunjukkan kedalaman skuad—Mayulu debut golnya di UCL, Ramos tambah rekornya jadi lima musim ini. Meski Barca ciptakan peluang lebih banyak (18 tembakan total), konversi PSG lebih klinis: xG mereka 1,2 tapi hasilkan dua gol. Ini kontras tajam: serangan Barca hidup, tapi pertahanan jadi biang kerok kekalahan.

Implikasi untuk Kampanye UCL dan LaLiga Barcelona

Kekalahan ini tak hancurkan semangat Barca, malah jadi booster. Di Grup E, mereka tetap posisi dua dengan tiga poin, unggul selisih gol atas PSG yang juga tiga poin. Laga leg kedua di Parc des Princes November nanti bakal jadi pembalasan—dengan serangan seperti ini, Barca punya peluang balikkan keadaan. Flick rencanakan rotasi: Gavi kembali dari cedera bisa perkuat tengah, sementara Yamal dan Olmo dijadikan senjata utama. Di LaLiga, Barca unggul tiga poin dari Madrid, dan gol seperti Torres ingatkan kenapa mereka favorit juara.

Bagi pemain, ini motivasi. Torres bilang, “Kami cetak gol, artinya kami bisa kalahkan siapa saja—hanya butuh lebih tajam.” PSG, yang kini puncak grup, beri pelajaran: Enrique, eks pelatih Barca, tahu kelemahan mereka dan eksploitasi habis. Secara keseluruhan, kemampuan mencetak gol meski kalah tunjukkan potensi Barca lolos 16 besar—mereka tak terkalahkan di kandang UCL sejak 2022. Tantangan? Perbaiki konsentrasi akhir laga, karena 40 persen kekalahan musim ini lahir dari gol injury time. Dengan jadwal padat—Atletico akhir pekan ini—Flick harus pintar kelola stamina, tapi serangan mereka tetap jadi harapan utama.

Kesimpulan: Barcelona Masih Mencetak Gol Meskipun Kalah Lawan PSG

Barcelona kalah 1-2 dari PSG, tapi gol Ferran Torres dan peluang-peluang Yamal-Olmo jadi sinyal positif: serangan Blaugrana masih ganas meski pertahanan rapuh. Dari dominasi awal hingga comeback PSG yang brutal, laga ini campur aduk pelajaran dan optimis. Di UCL yang ketat, kemampuan cetak gol ini bisa jadi kunci lolos fase grup, apalagi dengan kedalaman skuad Flick. Kekalahan menyakitkan, tapi bukan akhir—ini pengingat Barca punya gigi tajam untuk gigit balik. Pekan depan lawan Atletico, saatnya bukti: serangan hidup, pertahanan solid. Blaugrana, maju terus—gol kalian tak pernah bohong.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *