AC Milan Hampir Berhasil Dapatkan Lucas Vazquez. AC Milan sempat membuat heboh bursa transfer musim panas 2025 dengan kabar bahwa mereka hampir mendatangkan Lucas Vazquez, bintang serbabisa Real Madrid. Rossoneri, yang sedang membangun skuad kompetitif di bawah asuhan pelatih baru, melihat Vazquez sebagai solusi untuk mengatasi krisis di posisi bek kanan. Namun, transfer yang sudah di depan mata ini akhirnya batal terwujud, dan Vazquez malah berlabuh ke Bayer Leverkusen. Kisah ini menjadi sorotan karena menunjukkan dinamika transfer yang penuh pertimbangan strategis dan taktis. Apa yang membuat Milan begitu menginginkan Vazquez, dan mengapa akhirnya mereka gagal mendapatkannya? Mari kita ulas lebih dalam. BERITA BOLA
Siapa Itu Lucas Vazquez
Lucas Vazquez, lahir pada 1 Juli 1991 di A Coruña, Spanyol, adalah pemain yang dikenal karena fleksibilitas dan pengalamannya di level tertinggi. Produk akademi Real Madrid, Vazquez menembus tim utama pada 2015 setelah sempat dipinjamkan ke Espanyol. Selama kariernya di Los Blancos, ia tampil dalam lebih dari 400 pertandingan, mencetak 38 gol dan 73 assist. Vazquez memenangkan 23 trofi bersama Madrid, termasuk lima gelar Liga Champions dan empat La Liga, menjadikannya salah satu pemain paling berprestasi di generasinya. Awalnya dikenal sebagai winger, ia kemudian sering dimainkan sebagai bek kanan, terutama saat cedera menimpa Dani Carvajal. Pada musim 2024/25, Vazquez tampil dalam 53 pertandingan di semua kompetisi, menunjukkan daya tahan dan konsistensinya. Setelah kontraknya habis pada Juli 2025, ia bergabung dengan Bayer Leverkusen secara gratis, memulai babak baru di Bundesliga.
Mengapa Dia Merupakan Pemain yang Hebat
Kehebatan Lucas Vazquez terletak pada fleksibilitas taktis dan mentalitas juaranya. Ia mampu bermain sebagai bek kanan, winger, atau bahkan gelandang sayap, memberikan pelatih opsi strategis dalam berbagai formasi, baik 4-4-2, 4-3-3, maupun 3-5-2. Statistik musim 2024/25 menunjukkan Vazquez memiliki akurasi umpan 87% dan rata-rata 1,2 tekel sukses per laga, menunjukkan kemampuan bertahan dan menyerang yang seimbang. Pengalamannya di laga-laga besar, seperti final Liga Champions, membuatnya dihormati di ruang ganti, bahkan sempat mengenakan ban kapten Real Madrid. Vazquez juga dikenal sebagai pemain tim yang rela berkorban, sering masuk sebagai pengganti untuk mengubah dinamika pertandingan. Kemampuan ini menjadikannya kandidat ideal untuk klub seperti AC Milan, yang membutuhkan pemain berpengalaman untuk menyeimbangkan skuad muda mereka.
Apa yang Membuat AC Milan Bisa Tidak Jadi Mendatangkan Pemain Tersebut
Meski Milan hampir berhasil menggaet Vazquez, transfer ini gagal karena beberapa alasan strategis. Pertama, Milan sedang fokus pada proyek jangka panjang dengan mengutamakan pemain muda, seperti Ardon Jashari dan Zachary Athekame, yang baru direkrut pada musim panas 2025. Vazquez, yang berusia 34 tahun, dianggap kurang sesuai dengan visi ini, meski pengalamannya menggiurkan. Kedua, pertimbangan taktis dari pelatih Massimiliano Allegri memainkan peran besar. Allegri menginginkan bek kanan dengan profil lebih defensif, sedangkan Vazquez, meski serbabisa, lebih efektif sebagai pemain menyerang. Milan akhirnya memilih Zachary Athekame dari Young Boys sebagai solusi yang lebih sesuai dengan kebutuhan taktis dan anggaran. Ketiga, Vazquez mendapat tawaran dari Bayer Leverkusen, yang menawarkan kontrak hingga 2027 dan kesempatan bermain di Bundesliga, kompetisi yang masih kompetitif di usianya. Milan memutuskan mundur dari negosiasi untuk menghindari risiko finansial dan fokus pada regenerasi skuad, terutama setelah kehilangan pemain seperti Davide Calabria dan Alessandro Florenzi.
Kesimpulan: AC Milan Hampir Berhasil Dapatkan Lucas Vazquez
Kisah AC Milan yang hampir mendatangkan Lucas Vazquez menunjukkan kompleksitas bursa transfer, di mana keputusan tidak hanya soal kualitas pemain, tetapi juga visi jangka panjang klub. Vazquez, dengan segudang trofi dan fleksibilitasnya, jelas merupakan aset berharga yang bisa membawa stabilitas ke lini belakang Milan. Namun, fokus Rossoneri pada pemain muda dan kebutuhan taktis Allegri membuat transfer ini batal terwujud. Kepindahan Vazquez ke Bayer Leverkusen membuktikan bahwa ia masih diminati di level tinggi, sementara Milan kini mengandalkan talenta muda seperti Athekame untuk masa depan. Meski gagal mendapatkan Vazquez, langkah Milan mencerminkan strategi cerdas untuk menyeimbangkan ambisi kompetitif dengan pembangunan skuad yang berkelanjutan di Serie A dan Eropa.
