Kiper Penyelamat Man United, Gianluigi Donnarumma. Manchester United memulai musim Premier League 2025/2026 dengan sorotan tajam pada sektor kiper, terutama setelah blunder Altay Bayindir dalam kekalahan 0-1 dari Arsenal di laga pembuka. Di tengah krisis ini, nama Gianluigi Donnarumma muncul sebagai solusi potensial untuk mengatasi masalah di bawah mistar Setan Merah. Kiper asal Italia ini, yang baru saja bergabung dengan United dari Paris Saint-Germain pada Agustus 2025 dengan biaya £26 juta, langsung disebut-sebut sebagai “penyelamat” setelah penampilan gemilangnya dalam kemenangan 2-1 atas Leicester City di Piala FA. Dengan kontrak Andre Onana yang kini dipertanyakan, Donnarumma diharapkan menjadi kunci kebangkitan United. Apa yang membuatnya begitu istimewa, dan bagaimana ia bisa konsisten di level tertinggi? Berikut ulasannya. BERITA LAINNYA
Siapa Itu Gianluigi Donnarumma
Gianluigi Donnarumma, lahir pada 25 Februari 1999 di Castellammare di Stabia, Italia, adalah kiper yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Kariernya dimulai di akademi AC Milan, di mana ia debut di Serie A pada usia 16 tahun dan 242 hari pada 2015, menjadikannya kiper termuda kedua yang pernah bermain di kasta tertinggi Italia. Bersama Milan, ia mencatatkan 251 penampilan dan membantu klub finis runner-up Serie A 2020/2021, sekaligus meraih gelar Kiper Terbaik Serie A. Pada 2021, Donnarumma pindah ke PSG dengan status bebas transfer, memenangkan tiga gelar Ligue 1, Piala Prancis, dan Liga Champions 2024/2025, dengan 17 clean sheet dari 47 laga di musim terakhirnya.
Di level internasional, Donnarumma adalah kapten timnas Italia dan pahlawan di balik kemenangan Euro 2020, di mana ia menepis tiga penalti krusial melawan Spanyol dan Inggris, meraih gelar Pemain Terbaik Turnamen—prestasi langka untuk seorang kiper. Dengan tinggi 1,96 meter, ia dikenal sebagai “raksasa” di gawang, dengan refleks cepat dan kemampuan menyelamatkan penalti yang luar biasa. Donnarumma kini bergabung dengan United untuk mengisi kekosongan di pos kiper, menggantikan Onana yang kerap blunder dan Bayindir yang belum meyakinkan.
Sehebat Apa Gianluigi Donnarumma Sampai Dipanggil Kiper Penyelamat
Julukan “kiper penyelamat” bukan tanpa alasan. Donnarumma memiliki rekam jejak menentukan hasil pertandingan dengan penyelamatan krusial. Di PSG, ia mencatatkan rasio kebobolan hanya 0,75 gol per laga di fase gugur Liga Champions 2024/2025, termasuk clean sheet di final melawan Inter Milan dengan skor 5-0. Penampilan man-of-the-match-nya melawan Arsenal dan Liverpool di babak sebelumnya menunjukkan kemampuannya mengatasi tekanan tinggi. Di United, debutnya di Piala FA melawan Leicester pada Agustus 2025 langsung mencuri perhatian, dengan tiga penyelamatan penting, termasuk menggagalkan tendangan bebas Jamie Vardy.
Kemampuan Donnarumma dalam duel satu lawan satu dan penguasaan kotak penalti membuatnya ideal untuk sistem pressing tinggi Ruben Amorim, yang membutuhkan kiper dengan jangkauan luas dan keberanian menghadapi serangan balik. Statistik musim lalu menunjukkan akurasi operannya mencapai 80-88%, menjadikannya kiper modern yang mampu mendukung build-up play dari belakang. Mantan legenda United Gary Neville bahkan menyebutnya sebagai “kiper dengan karakter besar” yang bisa mengembalikan kepercayaan lini belakang, sesuatu yang hilang sejak era Edwin van der Sar. Dengan pengalaman di laga-laga besar, Donnarumma dianggap mampu mengangkat United dari posisi papan tengah menuju enam besar.
Apa Yang Membuat Gianluigi Donnarumma Begitu Konsisten
Konsistensi Donnarumma berasal dari kombinasi bakat alami, mental baja, dan profesionalisme tingkat tinggi. Sejak debut di usia 16 tahun, ia telah menghadapi tekanan besar sebagai wonderkid, namun mampu menjaga fokus dan kedisiplinan. Ia dikenal dengan rutinitas latihan ketat, termasuk analisis video untuk mempelajari kebiasaan penyerang lawan, yang membantunya unggul dalam menepis penalti—14 dari 40 penalti yang ia hadapi di Milan berhasil digagalkan. Kedewasaannya dalam menghadapi kritik, seperti saat dicemooh fans Milan pasca kepindahannya ke PSG, menunjukkan mentalitas yang kuat.
Fisiknya yang menjulang juga memberi keunggulan dalam duel udara dan menutup sudut tembakan. Selain itu, Donnarumma terus meningkatkan distribusi bolanya, menyesuaikan diri dengan tuntutan sepak bola modern di bawah pelatih seperti Luis Enrique dan kini Amorim. Dukungan keluarga, terutama kakaknya Antonio Donnarumma yang juga kiper, serta inspirasinya dari Gianluigi Buffon, membantu menjaga semangatnya. Di United, Amorim memujinya sebagai “pemimpin di gawang” yang mampu menenangkan pertahanan, terutama dalam situasi sepak pojok yang selama ini menjadi kelemahan tim.
Kesimpulan: Kiper Penyelamat Man United, Gianluigi Donnarumma
Gianluigi Donnarumma tiba di Manchester United sebagai jawaban atas krisis kiper yang menghantui klub selama dua musim terakhir. Dengan pengalaman, refleks luar biasa, dan kemampuan menyelamatkan tim di momen krusial, ia layak disebut sebagai “kiper penyelamat.” Konsistensinya didukung oleh bakat alami, mental kuat, dan adaptasi terhadap sepak bola modern, menjadikannya aset berharga bagi United yang sedang membangun kembali kejayaan di bawah Ruben Amorim. Jika Donnarumma terus tampil seperti di debutnya, ia bisa menjadi kunci untuk mengangkat United ke papan atas, memberikan kepercayaan diri yang selama ini hilang dari lini belakang Setan Merah.
